PURWAKARTA,-Ribuan orang memadati
areal taman situ buleud terletak dijantung kota purwakarta yang memiliki luas
area 2 Hektar.
Mereka rela berdesakan untuk masuk kedalam situ buleud, bahkan diluar yang tepatnya pinggiran taman situ buleud sangat padat pengunjung.
Taman situ buleud yang berbentuk lingkaran sehingga orang banyak berdatangan untuk menyaksikan peresmian air mancur yang baru selesai dibangun pada akhir tahun 2014.
Mereka rela berdesakan untuk masuk kedalam situ buleud, bahkan diluar yang tepatnya pinggiran taman situ buleud sangat padat pengunjung.
Taman situ buleud yang berbentuk lingkaran sehingga orang banyak berdatangan untuk menyaksikan peresmian air mancur yang baru selesai dibangun pada akhir tahun 2014.
Air mancur yang digadang persis sama dengan Wing Of Time di Singapura ini memang memenuhi setiap pinggiran taman situ buleud. Tak hanya itu, dibagian utara hingga selatan juga disambungkan oleh air mancur, sementara tepat ditengah situ terdapat tugu bunga melati juga dipenuhi air mancur.
Acara diawali dengan upacara jurung 4 Kereta Kencana di pendopo purwakarta menuju lokasi di taman situ buleud yang berjarak 1km.
Bupati purwakarta, Dedi Mulyadi memimpin upacara jurung kereta kencana ini. Semacam upacara mengarak 4 buah kereta kencana milik pemkab purwakarta. Keempat kereta ini masing masing Nyi Malati, Ki Jaga Rasa, Ki Sunda dan Kereta Gerobak Sapi hasil pertanian.
Bupati Dedi mengatakan jika taman situ buleud ini tak lepas dari sejarah pembentukan kabupaten purwakarta. Konon menurut Dedi, situ buleud adalah tempat pemandian badak-badak liar yang terdapat dalam mimpinya Dalem Sholawat bupati pertama purwakarta semenjak berpisah dengan kabupaten Karawang.
Saat itu Dalem Sholawat atau RAA Suriawinata memimpin purwakarta yang masih berkedudukan pemerintahannya di Wanayasa. “Jadi ini hasil tirakatnya bupati purwakarta pertama yang ingin memindahkan ibukota purwakarta ke sini (Sindangkasih). Jadi tempat ini harus terus kami rawat sebagai sejarah purwakarta” tegas Dedi.
Selain itu, Dedi tak menampik jika penataan situ buleud menjadi taman Sri Baduga juga bagian promosi wisata purwakarta. Menurutnya pembangunan situ buleud dengan air mancur ini baru tahap pertama. Masih ada tahap berikutnya sehingga taman kota ini kedepan benar-benar menjadi kebanggaan dan icon kota purwakarta yang patut diapresiasi.
Sementara itu, Sulaeman (34) warga purwakarta mengapresiasi langkah Pemkab purwakarta menata situ buleud. Menurutnya dulu situ buleud nampak tak terawat dan menjadi salah satu tempat maksiat bagi oknum warga yang menyalahgunakannya,“dulu banyak kasus maksiat.
Tak harus saya sebutkan lah. Jelek. Yang penting sekarang indah. Memang purwakarta beda sekarang, jalan-jalan juga bagus, pelayanan publik sama diperhatikan. Bagus lah pak”jelasnya.
Antusiasme pengunjung yang menyaksikan semakin nyata ketika tepat pukul 21.00 air mancur mulai dinyalakan. Momen tersebut tentu tak disia-siakan oleh mereka dengan mengabadikan pancuran air disekeliling situ yang berbentuk bulat ini dan berwarna warni yang disinari laser.(lily)