Rabu, 29 Oktober 2014

Menpupera Tinjau Pekerjaan Tol Cipali Di Subang


SUBANG [Media Jabar Kita].- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera), Basuki Hadi Moeljono melakukan tinjauan perdana pembangunan program Trans Jawa dengan rute Cikampek-Palimanan.
Pantauan  mediajabarkita.com, Rabu (29/10/2014), tinjauan perdana dilakukan orang nomor satu di Kemenpupera bersama rombongan ini, setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada 27 Oktober 2014.
Pembangunan Tol Cikampek-Palimanan sendiri memiliki total panjang 116,75 kilometer (km). Di mana total investasi proyek ini sekira Rp12 triliun.
Tol Cikampek-Palimanan sendiri mulai dibangun pada 2011, dan ditargetkan pembangunan tol tersebut rampung pada kuartal II-2015, meskipun di awal pembangunannya tol ini mengalami keterlambatan yang terkendala pada sektor pembebasan lahan.
Meenteri dan rombongan Rabu Siang (29/10/2014) sempat meninjau pelaksanaan pengerjaan tol di Subang serta beberapa titik lainnya, setelah itu melakukan peninjauan ke Indramayu dan Palimanan, Cirebon.[adang/ita.g]

Sabtu, 11 Oktober 2014

PT KAI Kembali Berlakukan Tarif Baru

BANDUNG ,- PT Kereta Api Indonesia akan kembali memberlakukan tarif baru KA Ekonomi jarak Sedang dan Jauh. Manajer Humas PT KA Daop 2 Bandung Zunerfin di kantornya mengatakan, tarif baru KA Ekonomi itu akan mulai berlaku per 1 Januari 2015 mendatang.

“Karena pemberlakukan PSO (Publik Service Obligation – red) atau subsidi Pemerintah untuk KA ekonomi jarak sedang dan jauh berlaku sampi akhir Desember 2014, maka kami akan kembali memberlakukan tarif KA Ekonomi non PSO mulai 1 Januari 2015” katanya.

Menurut Zunerfin, para penumpang KA Ekonomi jarak sedang dan jauh itu nantinya akan membayar ongkos KA lebih mahal 25-30% dari sebelumnya.

“Contohnya KA Pasundan dari stasion Kiaracondong Bandung ke Surabaya, yang asalnya 55 ribu, nanti disesuaikan menjadi antara 75 ribu hingga 195 ribu rupiah. KA Kahuripan jurusan Kediri dari 50 ribu menjadi 70 ribu hingga 185 ribu rupiah” jelasnya.

Zunerfin menjelaskan juga, berdasarkan keputusan Dirjen Kereta Api, tarif PSO KA Ekonomi itu akan dialihkan ke KA Komuter.

"Berdasarkan  keputusan Dirjen Kereta Api, dana subsidi atau PSO itu akan dialihkan ke kereta komuter dalam kota" pungkasnya.[jpg]

Investor dipastikan angkat kaki jika iklim politik makin panas

JAKARTA [Bisnis Kita Net].- Kegaduhan situasi politik di tanah air membuat nilai tukar rupiah ambruk terhadap dolar AS. Pasar modal merespon negatif, IHSG anjlok. Sejumlah investor menunda menanamkan modalnya di dalam negeri.

Stabilitas ekonomi terganggu karena investor dan pelaku pasar merasa khawatir dengan masa depan pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi lantaran berkuasanya koalisi Merah Putih di Parlemen.

Jika iklim politik dalam negeri tak kunjung membaik, maka investor mengancam bakal angkat kaki dari Indonesia."Kalau kondisi politiknya memburuk terus ya investor bisa keluar semua," ungkap Kepala Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan, di Jakarta, Sabtu (11/10).

Jika investor berbondong-bondong angkat kaki, sudah dapat dipastikan stabilitas ekonomi makin terguncang, rupiah bakal terus merosot."Kalau rupiah lemah terus artinya investor bisa menjual semua aset-aset finansial mereka. Ya artinya IHSG anjlok terus," ungkap Fauzi.

Kemungkinan bakal menguatnya lagi Rupiah akan sangat tergantung akan alur cerita pelantikan Jokowi pada 20 Oktober 2014 dan sikap politiknya dalam kerangka kepemimpinan nasional."Kalau mulus Rupiah bisa rebound kembali ke Rp 12.000 dan IHSG juga bisa kembali ke Rp 5.200," tegasnya.[merdeka.com]

Koperasi Bangkit Jaya Subang Memiliki 800 Nasabah

SUBANG [Bisnis Kita Net],- Koperasi Bangkit Jaya, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Subang hingga kini sudah memiliki nasabah 800 Orang dalam kurun waktu relatif singkat, Kamis  (9/10/2014)

Koperasi yang di dirikan pada tahun 1996 dan telah berbadan Hukum No.5985/BH/PAD/KWK.10/VII/1996, selama perjalanannya telah memiliki usaha di antaranya, Unit layanan listrik, Unit Central UKM dan RMU ( Rais Miling Unit atau yang lebih dikenal penyaringan padi.serta telah memberikan kontribusi kepada pengusaha kecil dan menengah.

Koperasi Bangkit Jaya dalam menjalankan usahanya di gandeng oleh PT Demco tentang penakaran benih padi,

Selain itu Koperasi Bangkit Jaya, Memprogramkan UKM yang memberikan modal bantuan untuk pengusaha Furniture dan pengadaan perkakas mebel,” kata Ujang Nugraha pengelola Koperasi.

Sementara jumlah anggota simpan-pinjam di Koperasi Bangkit Jaya sejumlah 200 Anggota dan 800 nasabah yang menabung, dari Delapan Desa se-Kecamatan Pabuaran, jumlah inilah yang tercatat sebagai Anggota Koperasi Bangkit Jaya,”jelas Ujang Nugraha.

Menurut salah seorang Anggota Koperasi Bangkit Jaya, dirinya mengaku merasa terbantu dengan adanya koperasi selain bunga pinjaman ringan, juga mudah dalam proses pengajuan.

Kami sempat kebingungan saat butuh tambahan modal untuk pengembangan usaha, Berawal dari inisiatif dan di bantu teman bahwa di Koperasi ada simpan pinjam, kami ajukan pinjaman ke Koperasi Bangkit Jaya.


“Dengan waktu proses relatif singkat dan persyaratan mudah pengajuan pun dapat di kabulkan oleh pihak Koperasi, Sekarang usaha kami sudah bertambah maju dari sebelumnya,” kata Endang pengusaha Furniture. ( sandy zaenudin )

2015, Kontraktor Asing Bakal Masuk Indonesia

BANDUNG [bisnis kita net],- Kontraktor asing akan memanfaatkan ASEAN Economic Community (AEC) yang mulai  bergulir tahun depan. Untuk itu  seluruh stake holder dunia usaha harus bersiap-sia agar mampu bersaing secara profesional.

Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Jabar  P.E. Indrato mengatakan agar lebih berdaya saing, para pelaku usaha, khususnya, yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi wajib memahami regulasi tentang Undang Undang Jasa Konstruksi Nomor 18/1999 beserta aturan aturannya.

“Pelaku usaha jasa konstruksi pun harus mengantungi sertifikat. Itu supaya dapat memiliki daya saing dengan pelaku jasa konstruksi asing, yang sangat mungkin menyerbu negara ini, termasuk Jabar,” tandas Indrato, pada sela-sela diskusi tentang Tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Jawa Barat (Jabar) di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45 Bandung,baru-baru ini.

Indrato menegaskan, ketika AEC 2015 bergulir, banyak pengusaha jasa konstruksi asing yang berpotensi masuk negara ini. Sebenarnya, ujar dia.

Saat ini, tidak sedikit pelaku usaha jasa kontraktor asing yang menggarap berbagai proyek infrastruktur di Jabar. Di antaranya, Cina dan Jepang.

Dia menambahkan sertifikasi menjadi sebuah bagian untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha jasa konstruksi.

Sejauh ini, di Jabar, terdapat sekitar 10 ribu pelaku usaha jasa konstruksi. Akan tetapi, ungkapnya, yang tersertifikasi melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi atau lembaga sertifikasi lain baru mencapai 50 persennya atau sekitar 5 ribu pelaku usaha.

Padahal, lanjut dia, jumlah pelaku usaha jasa konstruksi tergolong banyak, yaitu sekitar 300 ribu pelaku.[jpg/r-01]

Jumat, 03 Oktober 2014

Bio Farma Raih 7 Penghargaan PKBL BUMN 2014

BANDUNG [Bisnis Kita Net],- PT Bio Farma  (Persero), meraih 7  penghargaan  PKBL BUMN Sebagai Pelayanan Publik 2014 dari The La Tofi School of CSR yang diselenggarakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.

Menurut Wawan Sutiawan, Kepala Bagian CSR & PKBL Bio Farma prestasi tersebut dapat diraih tidak lepas dari kerja keras seluruh tim CSR & PKBL serta dukungan penuh dari Manajemen Bio Farma yang sangat berkonsentrasi terhadap pemenuhan tanggung jawab Perusahaan bagi lingkungan dan masyarakat.

"Keberhasilan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Bio Farma dalam menjalankan empat pilar tanggung jawab sosial : Bidang Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Lingkungan secara berkelanjutan dan mengacu kepada ISO : 26000 : 2010 yang merupakan konsep World Class
CSR, Green Industry dan Sustainability mendapatkan apresiasi," ujarnya.

Menurut Chairman The La Tofi of CSR, La Tofi saat ini perusahaan tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga harus memberikan solusi dan kesejahteraan untuk masyarakat.

"Kami mengapresisasi BUMN yang peduli dengan pelayanan publik sebab Perusahaan tidak bisa hanya mencari keuntungan saja tanpa tanggung jawab sosial kepada masyarakat", katanya menambahkan.

Bio Farma berhasil meraih tujuh kategori sekaligus Penghargaan PKBL BUMN Sebagai Pelayanan Publik 2014  dari The La Tofi School of CSR yaitu Usaha Kecil dengan Peringkat Emas, Koperasi dengan Peringkat Emas,

Pendidikan Masyarakat dengan Peringkat Emas, Kesehatan Masyarakat dengan Peringkat Emas, Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum dengan Peringkat Perak, Pelestarian Alam dan Lingkungan dengan Peringkat Perak. jo/jpg/r-1

Keripik Pedas Mang Odod Oleh-Oleh Cimahi

CIMAHI-Keripik Pedas  dengan Label “Mang Odod” sudah tak asing lagi bagi penggemar keripik singkong pedas di Kota Cimahi. Bahkan keripik singkong yang diproduksi oleh industry rumah tangga milik Keluarga Widodo itu, menjadi makanan unggulan untuk dijadikan oleh-oleh khas Kota Cimahi.

“Sebenarnya, kami tidak hanya memproduksi keripik singkong pedas saja, tapi juga memproduksi keripik singkong rasa-rasa lainnya, seperti rasa keju dan rasa jeruk. Tapi, yang paling laku adalah keripik singkong pedas,” kata Ny. Widodo, salah seorang pengusaha keripik singkong pedas di RW 06 Jalan Kademangan Pojok Tengah, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi kepada jabarprov.go,id, Kamis (2/10).

Ny. Widodo menjelaskan, selain memproduksi keripik singkong, industry  rumah tangganya juga memproduksi, makanan lainnya, yaitu Slondok Asin, Slondok Rasa Jeruk, Slondok Pedas, Batagor Pedas, Basreng Pedas, Gurilem Pedas, Makaroni Pedas, Cireng Pedas, Keong Pedas dan Lilidian Pedas.

“Untuk memproduksi aneka makanan ringan ini, setiap harinya kami menghabiskan antara 50 kiliogram sampai 300 kilogram bahan baku singkong,” katanya.

Bahan baku singkong tersebut, menurut Ny. Widodo, didatangkan dari Kabupaten Sukabumi. Di Kota Cimahi sendiri, agak susah mendapatkan singkong untuk diolah menjadi keripik.

Harga Keripik Singkong Mang Odod, cukup bersaing dengan harga keripik singkong merk lainnya. Keripik Singkong Pedas atau Keripik Singkong Rasa Keju dijual Rp 25.000 per kilogram  Keripik Singkong Rasa Original dijual Rp 20.000 Perkilogram.

Soal pemasaran, Ny. Widodo dan para pengusaha keripik pedas lainnya yang jumlahnya 28 pengusaha itu, tidak merasa kesulitan. Soalnya, para konsumen sendiri yang datang ke Sentra Keripik Pedas tersebut.

“Kalau mau menjual keripik produk kami dengan merk lain tidak masalah, asalkan di kemasannya dicantumkan kata-kata diproduksi oleh Indusri Keripik Pedas Mang Odod,” katanya.

PT Toyota, Serahkan Hewan Kurban

KARAWANG [Bisnis Kita Net],-Demi mempererat keharmonisan antara Perusahaan terhadap Pemerintah Daerah serta Masyarakat Karawang, PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia serahkan hewan Kurban berupa  6 (enam) ekor Sapi kepada Pemerintah Kabupaten Karawang yang nanti nya  setelah di potong akan di bagikan kepada Masyarakat karawang.

Ke 6 (enam) sapi tersebut diserahkan oleh Hadi Muharjono perwakilan dari PT.TMMIN dan  diterima langsung oleh Wakil Bupati Karawang dr.Cellica Nurachdiana di Halaman Kantor Bupati Karawang.

RANGGA Inn Hotel & Restaurant Terkenal Di Kota Subang

SUBANG [Bisnis Kita Net].- RANGGA Inn sebuah hotel & restaurant terkenal berlokasi di jalan Jendral . Achmad Yani No. 100, Kelurahan Pasir Kareumbi, Pusat Kota Kabupaten Subang – Indonesia.

Rangga Inn dirancang dengan konsep masa kini, yaitu perpaduan antara tradisional dan minimalis modern cocok untuk para executive muda, bisnis dan customer mempunyai selera tinggi sehingga nyaman dan betah untuk tinggal lama ditempat ini (Long Stay).

Menurut H Dedy Suhardi, General Manager RANGGA Inn Hotel & Restaurant, Rangga Inn dibangun pada 18 Oktober tahun 2012. RANGGA Inn, memiliki tempat yang strategis untuk beristirahat dan berlibur karena dilengkapi berbagai fasilitas hotel, hiburan serta aneka menu makanan khas Jawa Barat, hingga makanan luar negeri.

Untuk menuju Hotel & Restauran ini, dari Bandara Inti Husen Sastranegara Kota Bandung (Provinsi Jawa Barat) hanya memerlukan waktu + 1 Jam (60 KM), sedangkan untuk menuju Bandara Inti Soekarno Hatta Jakarta + 2,5 Jam (130 KM). Kabupaten Subang saat ini menjadi daerah berkembang setelah dibangun akses jalan Tol Cikampek – Palimanan (Tol Cipali) sehingga menjadi sasaran industri.

Selain itu RANGGA Inn sebagai penyangga daerah tujuan wisata seperti : Kawah Tangkuban Parahu, Air Panas Ciater, Curug Cijalu, Pantai Pondok Bali, Perkebunan Teh, Penangkar Buaya .[adang]

Pantai Patimban Diharapkan Jadi Pelabuhan Internasional

SUBANG [Bisnis Kita Net].- Bupati Subang, Ojang Sohandi berharap pelabuhan Patimban di Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang yang saat ini sedang proses pembuatan dermaga bisa ditingkatkan statusnya menjadi pelabuhan Internasional.

Kabupaten Subang siap bila Patimban dijadikan pelabuhan penyangga Tanjungpriok atau menggantikan posisi Karawang yang pembangunan pelabuhannya masih terjadi tarik ulur.

Harapan Bupati Subang tersebut mendapat dukungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Subang, Beni Rudiono yang baru dilantik bersama tiga pimpinan lainnya, Rabu (1/10/2014).

“Kami secara politik maupun regulasinya mendukung keinginan bupati. Apalagi di pantai Patimban saat ini sedang berlangsung pembangunan dermaga untuk pelabuhan barang,” ujar Ketua DPRD Subang, Beny Rudiono, usai pelantikan pimpinan Dewan, kepada wartawan Rabu (1/10/2014).

Beny berpendapat apabila melihat secara kasat mata kondisi di pantai Patimban sangat memungkinkan bila status pelabuhannya ditingkatkan menjadi pelabuhan internasional.

Selain itu lokasinya cukup strategis dekat jalan nasional Pantura, ditambah lagi bila jalan tol Cipali sudah beroperasi. “Itu artinya pemerintah pusat melalui kementrian perhubungan maupun pemprov Jabar, tak akan kesulitan merealisasikannya,” ujarnya. [adang]

Masalah Insfrastruktur Masih Jadi Kendala Parawisata

BANDUNG [Bisnis Kita Net],- Dunia pariwisata di Indonesia masih menghadapai berbagai masalah, diantaranya masalah infrastruktur. Hal itu diungkapkan Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Miryanti Sukamdani, dalam acara Media Gathering Kepariwisataan di Bandung, Kamis (25/9).

“Sebenarnya ada 4 masalah yang menjadi kendala dalam kepariwisataan yaitu masalah aksesibilitas, konektivitas, SDM dan infrasteuktur. Dari empat masalah itu masalah infrastruktur yang harus segera dibenahi” katanya.

Miryanti juga mengungkapkan sektor kepariwisataan menyumbang pendapatan ke 4 di Indonesia, namun dalam pembaasan anggaran di DPR, selalu menjadi pembahasan paling akhir.

“Kepariwisataan penyumbang pendapatan ke-4 dalam APBN. Tetapi dalam pembahasan anggaran di DPR selalu mendapat kesempatan paling ahir. Itu menunjukan skala prioritas kan?” ungkapnya.

Dalam acara Media Gathering Badan Promosi Pariwisata Daerah itu hadir juga pengurus BPPD Jabar yang diketuai Cecep Rukmana.[jpg/adang]

Media Berperan Penting Dalam Mendongkrak Parawisata

BANDUNG [Bisnis Kita Net].- Sebagai salah satu destinasi pariwisata di Indonesia, Jawa Barat belum menjadi kunjungan utama wisatawan mancanegara (wisman).

Untuk mendongkrak citra pariwisata Jabar dibutuhkan promosi berkesinambungan dari media serta perbaikan sarana dan prasarana dan pelayanan yang baik dari seluruh pelaku pariwisata.

Kepala Badan Promosi Pariwisata Jabar, Cecep Rukmana mengungkapkan, guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata diperlukan promosi ataupun upaya lain. Salah satunya mengembalikan citra pariwisata.

Terkait hal itu, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat, sebagai pihak yang punya wewenang untuk mencarikan solusi, dalam meningkatkan citra pariwisata dan memajukan Kepariwisataan.

“Untuk meningkatkan citra pariwisata Jabar, BPPD Jawa Barat merangkul berbagai pihak seperti para stake holder, pelaku pariwisata dan juga media,” ujar Cecep dalam Media Gathering “Peran Media Dalam Meningkatkan Citra Pariwisata Jawa Barat” di Savoy Homann Bidakara Hotel, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (25/9).

Cecep menilai, beberapa media yang menyediakan rubrik tentang pariwisata, hanya mengenai keindahan alam kuliner dsb, padahal potensi wisata bukan hanya obyek, tetapi juga sarana prasarana dan pelayanan, termasuk di biro perjalanan, “Contoh kecil saat ke kawah putih harus berjam-jam waktu harus ditempuh sehingga dicomplain,” ungkapnya.

Selain membahas citra pariwisata, media juga mempromosikan, supaya orang tertarik dan mengenal, transakski, berkunjung, agar waktu wisatanya menjadi panjang.

 “Untuk mempromosikannya tidak hanya sekali dua kali, tapi harus berkesinambungan. Apalagi kalau sudah citra buruk, dipromosikan sedemikian rupa pun tidak akan menarik pengunjung. Makanya melalui pemberitaan di media menjadi salah satu solusi untuk mengembalikan citra dari semua hal tentang pariwisata,” harap Cecep.

Sementara itu Sekertaris Badan Promosi Pariwisata Jabar , Djoni Iskandar mengungkapkan selain keindahan alam, Jabar juga memiliki beberapa daya tarik wisata seperti wisata fesyen, kuliner dan wisata kesehatan.

Menurutnya, kini kunjugan wisman ke Jabar sudah mulai mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga perlu dibuat destinasi wisata berdaya saing internasional.

 Meski begitu, jumlah wisman yang semakin meningkat ini belum memiliki data yang pasti karena data dari BPS, Dinas Pariwisata dan migrasi bandara memiliki angka yang berbeda. “Masing-masing punya hitungan sendiri,” ujarnya. (Kang adang)